Subang Info – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) resmi menyetujui penyertaan modal untuk PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) senilai Rp150 miliar. Keputusan ini diambil setelah pembahasan mendalam terkait Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun anggaran berjalan. Dana besar tersebut diharapkan dapat memperkuat operasional sekaligus mempercepat pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Majalengka.
Ketua Komisi III DPRD Jawa Barat, Jajang Rohana, menjelaskan bahwa penyertaan modal tersebut dibagi dalam dua tahap. Tahun 2025 dialokasikan sebesar Rp50 miliar, sedangkan Rp100 miliar sisanya akan dimasukkan ke dalam APBD tahun 2026.
“Untuk mengatasi berbagai persoalan di BIJB, DPRD menyetujui penyertaan modal total Rp150 miliar hingga tahun depan. Dana Rp50 miliar digunakan tahun ini untuk mendukung operasional bandara, sedangkan Rp100 miliar lagi akan dialokasikan pada 2026 untuk memperkuat pengembangan fasilitas dan infrastruktur,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).
Dorongan untuk Memaksimalkan Operasional Bandara
Dengan adanya tambahan modal tersebut, DPRD Jawa Barat berharap agar PT BIJB bisa lebih maksimal dalam mengelola dan menghidupkan kembali aktivitas operasional Bandara Kertajati. Jajang menegaskan, kepercayaan publik terhadap bandara ini perlu dipulihkan melalui langkah-langkah strategis seperti peningkatan layanan, promosi, serta program subsidi tiket bagi calon penumpang.
“Melalui strategi promosi dan pemberian subsidi tiket, kami harap Bandara Kertajati bisa kembali diminati masyarakat. Kepercayaan publik merupakan faktor penting agar bandara ini tidak hanya berfungsi optimal, tetapi juga menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat,” ungkapnya.
Jajang menambahkan, saat ini Bandara Kertajati baru melayani satu rute penerbangan internasional, yakni tujuan Singapura. Namun, dengan adanya dukungan modal serta sinergi pemerintah daerah dan pusat, ia optimistis bandara tersebut dapat berkembang menjadi pusat transportasi udara utama di Jawa Barat.
“Kami berharap Kertajati bisa segera beroperasi penuh, menjadi salah satu sumber pendapatan daerah, dan tumbuh sebagai BUMD unggulan kebanggaan masyarakat Jabar,” kata Jajang.
Kertajati Diproyeksikan Jadi Bandara Haji dan Umrah
Selain peningkatan operasional, pemerintah juga memiliki rencana besar untuk menjadikan Bandara Kertajati sebagai bandara pemberangkatan haji dan umrah bagi masyarakat Jawa Barat. Gagasan ini muncul dalam pertemuan antara Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi pada awal Oktober 2025.
Dedi menjelaskan bahwa hasil rapat dengan Kementerian Perhubungan membahas berbagai upaya peningkatan konektivitas transportasi publik di wilayah Jawa Barat. Salah satu fokus utama adalah optimalisasi fungsi Bandara Kertajati agar dapat menampung kegiatan penerbangan ibadah haji dan umrah.
“Dalam pembahasan tersebut, kami menyoroti potensi besar Kertajati untuk dijadikan bandara haji dan umrah. Peluangnya sangat terbuka, mengingat lokasinya strategis dan fasilitasnya terus berkembang,” ujarnya, Jumat (3/10/2025).
Selain itu, pertemuan tersebut juga menyinggung rencana pengaktifan kembali penerbangan di Bandara Husein Sastranegara, Bandung. Dedi menyebut bahwa kedua bandara ini dapat beroperasi berdampingan dan saling melengkapi.
“Kertajati dan Husein Sastranegara bisa berjalan bersamaan. Kertajati fokus pada penerbangan internasional dan haji, sementara Husein tetap melayani penerbangan domestik dan bisnis,” tambahnya.
Tak hanya itu, kedua pihak juga membahas sejumlah agenda lain di sektor transportasi, termasuk reaktivasi jalur kereta api di beberapa wilayah Jawa Barat serta pengembangan komuter line di kawasan Bandung Raya. Menurut Dedi, sinergi antarlembaga ini diharapkan dapat memperluas akses mobilitas masyarakat.
“Kami ingin masyarakat Jawa Barat bisa bepergian dengan mudah ke mana pun, baik melalui udara maupun darat,” tuturnya.
MoU Antara Kemenhub dan Pemprov Jabar untuk Memperkuat Transportasi
Sebagai tindak lanjut dari pembahasan tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai percepatan reaktivasi jalur kereta api dan optimalisasi Bandara Kertajati.
Penandatanganan dilakukan pada Jumat (10/10/2025), yang dihadiri langsung oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan jajaran pejabat terkait.
Dudy menjelaskan bahwa MoU ini memiliki dua poin penting. Pertama, tahap awal akan dilakukan elektrifikasi jalur kereta Padalarang–Cicalengka sepanjang 42 kilometer, dengan skema pembiayaan yang melibatkan pemerintah, BUMN, serta pihak swasta.
“Kami membuka peluang bagi berbagai pihak untuk ikut mendanai dan mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi di Jawa Barat,” jelasnya.
Poin kedua dalam MoU mencakup agenda reaktivasi jalur kereta Sukabumi–Cianjur–Cipatat hingga Padalarang. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas ke wilayah selatan Jawa Barat dan sekaligus mendukung mobilitas penumpang menuju Bandara Kertajati.
“Kami mendorong agar BUMN dan BUMD aktif dalam proyek reaktivasi ini supaya bisa diselesaikan tepat waktu dan bermanfaat bagi masyarakat luas,” lanjut Dudy.
BIJB Siap Jadi Pusat Konektivitas Jawa Barat
Sementara itu, Komisaris PT BIJB Dedi Taufik menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menjadikan Bandara Kertajati sebagai pusat konektivitas udara di kawasan Jawa Barat dan sekitarnya. Ia menilai potensi bandara ini sangat besar mengingat lokasinya strategis, dekat dengan jalur tol Cisumdawu, serta memiliki landasan pacu panjang yang mampu melayani pesawat berbadan lebar.
“Pertumbuhan penumpang dan minat terhadap penerbangan internasional terus meningkat. Kami optimistis Kertajati akan menjadi salah satu bandara utama penopang pariwisata dan perekonomian daerah,” ungkap Dedi.
Selain mengandalkan modal tambahan dari pemerintah daerah, PT BIJB juga tengah menjajaki kerja sama investasi dengan pihak swasta untuk pengembangan fasilitas pendukung seperti kargo udara, pusat logistik, dan kawasan bisnis terpadu di sekitar bandara. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat posisi Kertajati sebagai bandara multifungsi sekaligus motor penggerak ekonomi wilayah timur Jawa Barat.
Harapan Masyarakat dan Tantangan ke Depan
Masyarakat Jawa Barat menaruh harapan besar agar penyertaan modal ini dapat benar-benar membawa perubahan bagi keberlangsungan Bandara Kertajati. Meski dibangun dengan investasi besar, bandara ini sempat mengalami masa sepi penerbangan akibat minimnya rute dan rendahnya minat penumpang.
Dengan suntikan dana Rp150 miliar dan dukungan dari pemerintah pusat, peluang Bandara Kertajati untuk kembali aktif semakin terbuka. Namun, keberhasilan tidak hanya bergantung pada dana, melainkan juga strategi bisnis yang tepat, kerja sama lintas sektor, serta manajemen operasional yang efisien.
Peningkatan kualitas layanan, promosi agresif, serta integrasi transportasi darat menuju bandara menjadi faktor penting yang perlu segera diwujudkan. Jika seluruh elemen berjalan searah, bukan tidak mungkin Bandara Kertajati akan benar-benar menjadi kebanggaan warga Jawa Barat, sekaligus ikon kebangkitan transportasi udara Indonesia bagian barat.
